Sabtu, 21 Juni 2014

PENGEMBANGAN KONTRASEPSI PRIA

              PENGEMBANGAN KONTRASEPSI PRIA
OLEH : Prof DR dr Nukman moeloek,Sp.And
Unit andrologi,bagian biologi FKUI
Makalah pada pertemuan perkembangan dan peningkatan partisipasi pria
Dalam pelaksanaan program KB dan kesehatan reproduksi pada tahun 2000
BKKBN,Jakarta 13-15 juli 2000


PENDAHULUAN
   Perkembangan kontrasepsi pria yaitu usaha penurunan kesuburan pria jauh terlambat di bandingkan kontrasepsi wanita.pria merupakan 50% diantara peserta program keluarga berencana (KB) yg terlupakan (post, 1986). Penyebab selain jauh lebih sulit dalam bidang teknologinya,juga mungkin ada faktor ke engganan dari perusahaan farmasi,pemerintah , pelaksana kontrasepsi dan peneliti kontrasepsi yang umum nya pria, untuk mengembangkan kontrasepsi bagi kaumnya sendiri. Dalam bidang teknologi misalnya, untuk memperoleh kontrasepsi pria kita kita perlu mencegah produksi ratusan juta sampai miliyran sperma setiap saat.
            Secara garis beras kontrasepsi pria dapat di bagi menjadi dua bagian besar, yaitu kontrasepsi mekanik dan kontrasepsi medikamentosa.

Kontrasepsi Mekanik
  Kontrasepsi mekanik yang saat ini telah di gunakan yaitu kondom dan vasektomi. Kondom meskipun kualitasnya baik sekitar 7-13% dapat robek selama persetubuhan. Secara umum diperkirakan 12% pasanggan hamil selama tahun pertama pemakaian kondom. Saat ini penelitian oklusi vasdeferens menggunakan plag silikon sedang dilakukan demam harapan kontrasepsi ini bersifat reversible. (Khanna dan van look, 1998)
               Beberapa tahun lalu untuk perkiraan aka aka nada dua metoda kontrasepsi ideal untuk pria yang dapat di kembangkan di Indonesia, yaitu kontrasepsi hormonj dan kontrasepsi mekanik dengan menggunakan polister penutup skrtom . penggunaan polister penutup skrotum berkembangan dari penelitian di mesir.
Cara ini digunakan pada manusia,stelah penelitian pada anjing yang di pakaikan polister penutup skrtom akan menimbulkan muatan elektrostatistik karena gesekan kulit dengan polyester . selain itu terjadi gangguan termegelusari sehingga mengganggu pembentukan sperma.

Kontrasepsi Medikamentosa
   Ada beberapa syarat yang diperlukan untuk memperoleh kontrasepsi pria yang ideal, yaitu aman,efektif,reversible dan dapat di terima.
Pengembangan kontrasepsi medikamentosa pada pria dibagi menjadi kontrasepsi bukan hormone dan kontrasepsi hormon.

Kontrasepsi bukan hormon
  Kontrasepsi bukan hormon pada pria kurang berkembanng dibandingkan dengan kontrasepsi hormone,karena di dalam perkembanngan nya kontrasepsi bukan hormone umumnya bersifat toksik. Contoh kontrasepsi bukan hormone Antara lain ,@-klorhidin, zat pengalkilasi , sulfasalazine dan derivate ntro imidazole.
Kontrasepsi bukan hormone lainya yang pernah sangat potensi dan pernah sangat potensi dan pernah menjadi prioritas penelitian oleh WHO ialah TRIPETERYGIUM WILFORDII,yang merupakan obat tradisional cinta,Antara lain untuk rematoid arthiritis ( zhang,dkk,1997) ternyata zat ini jg menyebabkan efek toksik ,bersifat sebgai immunsuperesan sehingga skrang jg di larang digunakan pada manusia .

Kontrasepsi hormon
   Kontrasepsi hormone pada pria yang paling mendekati ideal dan cukup potensial ialah analog GnRH androgen serta kombinasi androgen dan progestogen.analog GnRH terdiri atas dua bagian yaitu agnosis GnRH dan antagonis GnRH.

Analog GnRH
  Pemberian berulang agnosisGnRH mula mula-mula akan merangsang sekresi LH dan FSH , tetapi sesudah beberapa lama,hormone tersebut akan menghambat sekresi LH dan FSH melalui hambatan reseptor GnRH . selain itu hanya 30% relawan produksi spermanya turun di bawah 5juta\ml. sehingga agnosis GnRH tidak cukup ampuh untuk penurunan kesuburan pria.
        Antagonis GnRH bekerja langsung memblok reseptor GnRH di hipofisis, sehingga efektif menekan FSH dan LH langsung membentukan sperma sejak awal.

Androgen

  Penggunaan androgen terutama testostreon untuk penurunan kesuburan pria karena testosterone melalui umpan balik negative menekan sekresi DSH dan LH. Sehingga testosterone intratestis berkurang bersamaan denngan penurunan produksi sperma.namun dengan pemberian androgen dari luat kadarnya di dalam darah dapat dipertahankan untuk mempertahankan metabolisme dan maskulunisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar