PENGEMBANGAN
KONTRASEPSI PRIA
OLEH : Prof DR dr Nukman moeloek,Sp.And
Unit andrologi,bagian biologi FKUI
Makalah pada pertemuan perkembangan dan peningkatan
partisipasi pria
Dalam pelaksanaan program KB dan kesehatan reproduksi
pada tahun 2000
BKKBN,Jakarta 13-15 juli 2000
PENDAHULUAN
Perkembangan kontrasepsi pria yaitu usaha
penurunan kesuburan pria jauh terlambat di bandingkan kontrasepsi wanita.pria
merupakan 50% diantara peserta program keluarga berencana (KB) yg terlupakan
(post, 1986). Penyebab selain jauh lebih sulit dalam bidang teknologinya,juga
mungkin ada faktor ke engganan dari perusahaan farmasi,pemerintah , pelaksana
kontrasepsi dan peneliti kontrasepsi yang umum nya pria, untuk mengembangkan
kontrasepsi bagi kaumnya sendiri. Dalam bidang teknologi misalnya, untuk
memperoleh kontrasepsi pria kita kita perlu mencegah produksi ratusan juta
sampai miliyran sperma setiap saat.
Secara garis beras kontrasepsi pria
dapat di bagi menjadi dua bagian besar, yaitu kontrasepsi mekanik dan
kontrasepsi medikamentosa.
Kontrasepsi Mekanik
Kontrasepsi mekanik yang saat ini telah di
gunakan yaitu kondom dan vasektomi. Kondom meskipun kualitasnya baik sekitar
7-13% dapat robek selama persetubuhan. Secara umum diperkirakan 12% pasanggan
hamil selama tahun pertama pemakaian kondom. Saat ini penelitian oklusi
vasdeferens menggunakan plag silikon sedang dilakukan demam harapan kontrasepsi
ini bersifat reversible. (Khanna dan van look, 1998)
Beberapa tahun lalu untuk perkiraan
aka aka nada dua metoda kontrasepsi ideal untuk pria yang dapat di kembangkan
di Indonesia, yaitu kontrasepsi hormonj dan kontrasepsi mekanik dengan
menggunakan polister penutup skrtom . penggunaan polister penutup skrotum
berkembangan dari penelitian di mesir.
Cara ini digunakan pada
manusia,stelah penelitian pada anjing yang di pakaikan polister penutup skrtom
akan menimbulkan muatan elektrostatistik karena gesekan kulit dengan polyester
. selain itu terjadi gangguan termegelusari sehingga mengganggu pembentukan
sperma.
Kontrasepsi Medikamentosa
Ada beberapa syarat yang diperlukan untuk
memperoleh kontrasepsi pria yang ideal, yaitu aman,efektif,reversible dan dapat
di terima.
Pengembangan kontrasepsi
medikamentosa pada pria dibagi menjadi kontrasepsi bukan hormone dan
kontrasepsi hormon.
Kontrasepsi bukan hormon
Kontrasepsi bukan hormon pada pria kurang
berkembanng dibandingkan dengan kontrasepsi
hormone,karena di dalam perkembanngan nya kontrasepsi bukan hormone umumnya
bersifat toksik. Contoh kontrasepsi bukan hormone Antara lain ,@-klorhidin, zat
pengalkilasi , sulfasalazine dan derivate ntro imidazole.
Kontrasepsi bukan hormone
lainya yang pernah sangat potensi dan pernah sangat potensi dan pernah menjadi
prioritas penelitian oleh WHO ialah TRIPETERYGIUM WILFORDII,yang merupakan obat
tradisional cinta,Antara lain untuk rematoid arthiritis ( zhang,dkk,1997)
ternyata zat ini jg menyebabkan efek toksik ,bersifat sebgai immunsuperesan
sehingga skrang jg di larang digunakan pada manusia .
Kontrasepsi hormon
Kontrasepsi hormone pada pria yang paling
mendekati ideal dan cukup potensial ialah analog GnRH androgen serta kombinasi
androgen dan progestogen.analog GnRH terdiri atas dua bagian yaitu agnosis GnRH
dan antagonis GnRH.
Analog GnRH
Pemberian berulang agnosisGnRH mula mula-mula
akan merangsang sekresi LH dan FSH , tetapi sesudah beberapa lama,hormone
tersebut akan menghambat sekresi LH dan FSH melalui hambatan reseptor GnRH .
selain itu hanya 30% relawan produksi spermanya turun di bawah 5juta\ml. sehingga
agnosis GnRH tidak cukup ampuh untuk penurunan kesuburan pria.
Antagonis GnRH bekerja langsung memblok
reseptor GnRH di hipofisis, sehingga efektif menekan FSH dan LH langsung
membentukan sperma sejak awal.
Androgen
Penggunaan androgen terutama testostreon
untuk penurunan kesuburan pria karena testosterone melalui umpan balik negative
menekan sekresi DSH dan LH. Sehingga testosterone intratestis berkurang
bersamaan denngan penurunan produksi sperma.namun dengan pemberian androgen
dari luat kadarnya di dalam darah dapat dipertahankan untuk mempertahankan
metabolisme dan maskulunisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar